Tidak Relevan

Bukan. Bukan kamu yang aku benci.

Bukan. Bukan waktu yang aku benci.
Bukan. Bukan takdir yang aku benci.
Bukan. Bukan kedatanganmu yang aku benci.

Tidak pula kepergianmu.
Tidak lagi, setidaknya.
Sudah lelah, lelah.
Bukan fisik yang berpeluh tandanya.

Aku tahu kamu tidak tuna aksara.
Tidak, aku tidak mengharap.
Sudah lewat momennya.
Atau sepertinya, terasa begitu.

Aku benci bagaimana kamu membenciku.
Bagaimana aku menjadi bodoh.
Bagaimana aku selalu memberi ruang.
Bagaimana aku selalu jatuh.

Aku benci bagaimana mereka benar.
Bahwa kamu salah.
Bahwa aku bodoh.
Bahwa aku buta.

Aku benci melanggar.
Aku benci.
Aku benci bagaimana aku tidak membencimu.
Bukannya aku mau.

Aku benci bahwa kita baik-baik saja.
Di adukan kubus itu.
Terkadang aku harap akan berhenti.
Dan keadaan berubah.