Tadaa

It's New Year's Eve.

No shit is given, at least from me.

But, I feel a little lonely. Actually, contrary to current situation. 

I kinda miss you doooooh. See you a few days from now, though.

E he he. Now I think I should call it one.

Terka

Aku benci hanya bisa menerka

Aku benci hanya bisa menatap
Tapi apa lagi?
Kutanya lagi dan lagi

Banyak, sesungguhnya
Dinding tipis menghalangi
Ilusi seakan tidak tipis
Membuat nyali hilang bagai kabut

Sesal mungkin datang
Mungkin tidak sekarang
Tapi pasti akan datang
Kalau tidak diguncang

One Shade of Grey

Dissapoint others is easy, dissapoint yourself is hard.



I think I dissapoint myself way too much. I hate that fact. 

Sepucuk

Hai, B.


Lol.
Hal pertama yang masuk di pikiran: kata ganti pertamanya apa? Heck it, anyway.

Udah tepat setahun ya? Persis. I dont know about you, but I'm glad I made it through that one year. :) 

Sooooo...how are you? Hahaha. Maaf ya. I guess you know me better to know the reason why I act like this, right now. Gak tau jg kenapa tiba-tiba mau nulis satu post. Well, in case you didn't know, this one is for you.

Sepertinya akan selalu jadi misteri, eksistensi dari post di blog ini diketahui atau tidak sama lo. Howeverrrr, this little brain up here would like to say that you do know the existence of them. 

Sejujurnya, kirain bakal lebih mudah untuk nulisnya. Huahaha.

If I have the courage, I may send it directly to you. Nah, gak juga sih. Keberanian itu ada. Tapi rasanya tak perlu. Terlalu banyak drama untuk ditambah, ya?

Jadiiii...mari anggap lo udah baca post-post di blog ini. Yes, many of them are about you. Penasaran sih responnya bakal gimana. But, no, I will never ever delete any of them. Promise. 

Sejujurnya, gue senang banget dengan kondisi kita sekarang. No white lies. So, let's keep it this way for now...I suppose?

Gak tau mau nulis apalagi. Kata sih tak akan pernah habis berucap. Banyak kisah yang ingin dilontarkan, tapi tak banyak untuk dipublikasikan pada umum. Mungkin kalau waktunya tiba, dan lo emang tau eksistensi post ini, tagih saja kisah itu. Mungkin bahkan bisa bertukar cerita?



P.S. Ini semua karena tweet lo. Yeu dasar jelek. 

Clicked

One wrong move and..


Screw you.

Moonyah

I hate this moody side of me. Like...seriously..I got stuffs to be done.

That Side

As dominant this introvert side on me might be, I guess I'm pretty much predictable. No, I'm not that kind of book who gives you the spoiler on the title book printed on the cover. However, I guess I'm kind of predictable.


When I feel sad, I write.
When I feel anxious, I write.
When I feel great, I write.

Pretty much of what I feel can be seen by the content, though. So......yes, read me and you will read me.

This one, I guess, has nothing to do with my current feeling. Lol. Kidding. Guess this one. :-)




P.S. If you had no idea that I can be read through my writting, count today as your lucky day. Your welcome.

You

The act of affection, to me, often comes with the act of hatred.


I hate falling for you.
I hate the butterfly.
I hate that stupid-anxiousity.
I should be studying, fool.

Klik

Mau tahu sesuatu? Ya mungkin kamu sudah bisa menerka pula. Aku suka menulis. Selalu suka menulis, kalau perlu aku tegaskan. Mungkin satu dari tak banyak hal yang berubah dariku sejak berstatus siswa sekolah dasar. Jadi tertarik pikiran ini ke beberapa tahun lalu. Tunggu..aku sudah tua, ya. Cukup tua untuk menyadari bahwa masa bangku sekolah dasarku sudah terlewati hampir satu dekade. Pada saat itu, aku sadar aku suka menulis. Setiap ditanya, aku selalu menjawab penulis adalah pekerjaan impianku. Di waktu luang aku menulis cerita pendek. Pernah kucoba curahkan waktu untuk menulis novel. Sayangnya hanya berakhir wacana di antara file komputer lamaku. Beranjak remaja. Aku dikenalkan akan media maya. Blog. Seperti yang aku tulis saat ini, sepertinya begitu. Wujud tulisanku sudah bertransformasi sekian kali. Entah lah. Tidak pernah benar-benar menghitungnya. Menarik sesungguhnya mengetahui berbagai karakter tulisan yang bisa aku dalami. Untuk saat ini, aku masih menikmati menulis. Seperti yang aku sematkan di kalimat ke empat: selalu suka. Aku menikmati menulis di kala bosan. Aku menikmati menulis di kala sepi. Menulis seperti mendapat bahu tambahan di sisiku. Membuatku semakin kuat. Merasa semakin kuat, setidaknya.

Mad Sound

Don't you just love how you can hear someone's voice when you read that someone's writing? 


:)